WARTALENTERA – Surat kabar paling terkemuka di California, AS, LA Times blokir dukungan untuk Kamala Harris. Calon presiden AS dari Partai Demokrat ini dinilai pro-Israel dalam genosida Gaza.
Keputusan tersebut diumumkan pemilik LA Times, Patrick Soon-Shiong. Keputusan tersebut menyebabkan tiga anggota dewan redaksi mengundurkan diri sebagai bentuk protes, dan sekitar 200 karyawan menandatangani sebuah surat yang meminta klarifikasi dari pihak manajemen.
“Saya tidak menyesal sama sekali. Faktanya, saya pikir itu adalah keputusan yang tepat,” kata Soon-Shiong dalam sebuah wawancara dengan The Times.
“Prosesnya adalah (untuk memutuskan): bagaimana cara terbaik untuk memberikan informasi terbaik kepada para pembaca kami? Dan tidak ada yang lebih baik dari kami yang mencoba memilah antara fakta dan fiksi,” dan menyerahkannya kepada para pembaca untuk membuat keputusan akhir.
Mengomentari keputusan tersebut, putri Soon-Shiong, Nika, menulis di X: “Ini bukan memilih Donald Trump. Ini adalah penolakan untuk MENDUKUNG kandidat yang mengawasi perang terhadap anak-anak […] Tidak ada yang namanya manusia binatang.”
“Bagi saya, genosida adalah garis di atas pasir,” tambahnya.
Nika sebelumnya menyoroti tingginya angka kematian anak akibat serangan udara Israel di Gaza, hanya tiga minggu setelah Tel Aviv melancarkan kampanye genosida.
Patrick Soon-Shiong menanggapi pada Sabtu, dengan mengatakan bahwa putrinya tidak berperan dalam dukungan tersebut.
“Nika berbicara dalam kapasitas pribadinya mengenai pendapatnya, seperti yang berhak dilakukan oleh setiap anggota masyarakat. Ia tidak memiliki peran apa pun di LA Times, dan juga tidak berpartisipasi dalam keputusan atau diskusi apa pun dengan dewan redaksi, seperti yang telah dijelaskan berkali-kali,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Keputusan Soon-Shiong untuk memblokir dukungan Harris akan dilihat sebagai pukulan besar bagi wakil presiden, karena LA Times adalah surat kabar paling terkemuka di negara bagian asalnya, California.
Surat kabar tersebut mendukung kandidat dari Partai Republik dalam setiap pemilihan umum sejak 1880-an hingga 1972, saat mendukung Richard Nixon melawan Senator South Dakota George McGovern.
Keputusan tersebut, yang diambil beberapa bulan setelah skandal Watergate mencuat, membuat marah sejumlah reporter surat kabar tersebut.
Sejak itu LA Times kembali menghindari dukungan terhadap kandidat presiden AS hingga akhirnya berpihak pada Barack Obama pada 2008. Surat kabar tersebut kemudian mendukung Demokrat dalam setiap pemilihan umum berikutnya.
Soon-Shiong adalah seorang dokter medis kelahiran sekaligus pengusaha miliarder Afrika Selatan. Ia membeli LA Times yang sedang terpuruk pada 2018. Meskipun berhasil membalikkan kerugian selama puluhan tahun dan pengurangan jumlah karyawan, pendapatan iklan surat kabar tersebut anjlok selama pandemi Covid-19, dan lebih dari 100 karyawan dipecat awal tahun ini. (inx)


