WARTALENTERA-Insiden atap ambruk di SMKN 1 Cileungsi, Bogor, siswa korban sudah membaik. Insiden tersebut, mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah.
Bupati Bogor, Rudy Susmanto menegaskan seluruh korban, mayoritas siswa, telah mendapatkan penanganan medis dan kondisi mereka kini mulai membaik. “Pendidikan tingkat SMA dan SMK memang kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Namun, karena lokasinya di Kabupaten Bogor dan siswanya adalah anak-anak kami, tentu pemerintah daerah ikut memastikan penanganan berjalan baik,” ujar Rudy.
Ia menambahkan, sebagian siswa yang sempat dirawat kini sudah diperbolehkan pulang. Selain itu, pemerintah daerah juga menyiapkan pendampingan psikologis atau trauma healing agar para siswa dapat kembali merasa nyaman bersekolah.
“Jika ada siswa yang membutuhkan perhatian khusus, kami siap mendatangi rumah mereka,” ucapnya. Menyinggung proses belajar mengajar, ia menyebut, saat ini kegiatan belajar belum bisa berjalan normal.
“Kita beri waktu agar kondisi psikologis siswa pulih terlebih dahulu. Namun, yang jelas, kegiatan belajar harus terus berjalan, dan solusinya akan kita carikan bersama,” ulasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Purwanto yang meninjau langsung lokasi menyebut penyebab ambruknya atap diduga karena usia bangunan yang sudah 10 tahun dan penggunaan material genting yang terlalu berat. “Baja ringan yang menopang juga terlihat bergelombang dan tidak mampu menahan tekanan,” ujarnya.
Ia sudah memastikan, kerusakan hanya terjadi pada bagian atap, sementara struktur dinding gedung masih relatif aman. “Cukup diganti dengan baja ringan dan atap baru, temboknya masih bagus,” tambahnya.
Sedangkan untuk menjaga kelangsungan belajar, Dinas Pendidikan Jawa Barat mendorong sekolah menerapkan sistem kelas bergilir, moving class, maupun pembelajaran daring. Ada 36 rombongan belajar dengan empat kelas yang harus segera diatur agar anak-anak tidak kehilangan hak belajar.
Saat insiden terjadi, Senin (8/9/2025), sebagian besar siswa hanya mengalami lecet, terkilir, atau patah ringan, dan seluruhnya dalam kondisi stabil. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi telah menginstruksikan seluruh sekolah untuk melaporkan segera jika ada bangunan yang dinilai tidak layak agar pengawasan dapat diperketat dan keselamatan siswa tetap menjadi prioritas utama. (sic)