warta lentera great work
spot_img

Terkait Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Tetap Pertahankan Pendapatnya Apapun Risikonya

WARTALENTERA – Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) sekaligus pakar telematika KRMT Roy Suryo, menegaskan dirinya akan tetap bertahan pada pendapatnya terkait kasus ijazah Presiden RI ke-7, Joko Widodo, apapun risikonya. Ia juga tidak menampik bahwa adanya peluang kasus ini berujung pada rekonsiliasi.

Demikian diungkapkan Roy Suryo dalam siniar yang ditayangkan kanal YouTube Forum Keadilan TV, Rabu (7/5/2025). Ia memberi tanggapan seandainya Jokowi mencabut laporannya.

“Saya serahkan kepada masyarakat, tapi yang jelas saya hanya bisa mengatakan A kalau itu A,” ucapnya.

Terkait peluang rekonsiliasi, Roy bilang, “Bahwa ada indikasi begitu, ya harus saya bilang begitu karena ada juga masukan-masukan.”

Kendati demikian, Roy Suryo menegaskan siap mempertahankan apa yang menjadi pendapatnya yang kemudian dipersoalkan hukum.

“Sebagai peneliti saya tetap bertahan, saya tetap bertahan apa pun risikonya, bukan kita nantang, bukan kita jumawa,” ujarnya.

Mengutip pendapat Prof Hamid Awaluddin, Roy Suryo tidak yakin Jokowi akan mencabut laporannya.

“Indikasi ke situ pun sulit, kata profesor yang dipanggil acara Rossi di Kompas, Hamid Awaluddin mencoba menyampaikan bahwa enggak mungkin dia (Jokowi) nyabut (laporan), karena sudah telanjur gitu malu gitu.”

“Dan beliau juga Prof Hamid Awaluddin juga menyayangkan (pelaporan Jokowi), ini persoalan yang sangat simpel,” ungkap Roy Suryo.

Seperti diberitakan, Jokowi melaporkan Roy Suryo dan beberapa pihak lain ke Polda Metro Jaya, pada Rabu (30/4/2025) lalu. Jokowi membantah melakukan upaya kriminalisasi karena telah melaporkan Roy Suryo terkait tudingan ijazah palsu.

Jokowi mengatakan dia telah merasa dihina. Ia pun menyerahkan sepenuhnya pada proses hukum yang sedang berjalan.

“Nanti bisa dibuktikan lewat proses hukum. Kita lihat proses di pengadilan seperti apa. Nanti akan menjadi pembelajaran bagi kita semua,” jelasnya.

Alih-alih mengurusi ijazah seseorang, menurutnya yang lebih penting saat ini bagaimana negara ini bisa menghadapi sejumlah masalah ekonomi global. Masalah ini bisa dihadapi jika setiap pihak bisa bekerjasama dan tak mengurusi hal-hal kontraproduktif. (inx)

RELATED
- Advertisment -
warta lentera beautiful day

PROFILE

Most Popular