warta lentera great work
spot_img

Guru Besar UI Dorong Evaluasi Menyeluruh Sistem Keselamatan Tambang Freeport

WARTALENTERA – Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Fatma Lestari, menyarankan evaluasi sistem keselamatan nasional tambang Freeport Indonesia pasca kecelakaan longsor pada 8 September 2025.

“Peristiwa longsor ini bukan sekadar bencana alam seperti gempa bumi atau banjir. Longsor yang disebut mud rush sebenarnya adalah arus lumpur dan batu dari rongga tambang yang sudah lama diketahui risikonya dalam metode penambangan tertentu. Dengan kata lain, bahaya ini bukan hal baru dan sudah seharusnya diantisipasi sejak awal,” ujar Fatma di Depok, Sabtu (27/9/2025).

Ia menegaskan perusahaan tambang di Indonesia wajib mematuhi aturan keselamatan ketat, mulai dari sistem manajemen keselamatan, prosedur darurat, hingga kompetensi kepala tambang. Secara internasional, Organisasi Buruh Dunia (ILO) juga menegaskan hak pekerja untuk mendapatkan informasi, pelatihan, serta perlindungan saat bekerja di area berisiko tinggi.

“Tanggung jawab perusahaan jelas: memastikan sistem keselamatan berjalan baik, menjamin pemimpin dan pekerja tambang memiliki sertifikasi, menyediakan alat penyelamatan dan pertolongan medis, serta memberi ruang bagi pekerja untuk ikut serta dalam komite keselamatan,” tambah penerima penghargaan dunia di bidang K3 tersebut.

Fatma mengingatkan bahwa tragedi longsor kali ini mengulang kejadian serupa di area Big Gossan tahun 2013 yang menewaskan 28 pekerja. Menurutnya, terulangnya insiden ini menunjukkan masih adanya kelemahan dalam sistem keselamatan tambang yang belum dibenahi.

Untuk mencegah hal serupa, Fatma merekomendasikan beberapa langkah penting: investigasi independen dan terbuka yang melibatkan pemerintah, pakar, serta perwakilan pekerja; perbaikan teknis di lapangan; audit keselamatan rutin; peningkatan pelatihan pekerja; dan transparansi kepada publik agar hasil investigasi serta rencana perbaikan dapat dipercaya.

“Keselamatan pekerja tambang harus selalu diutamakan di atas kepentingan produksi. Tragedi ini hendaknya menjadi momentum untuk memperkuat sistem keselamatan, agar para pekerja dapat pulang dengan selamat setiap hari,” tegas Fatma. (kom)

RELATED
- Advertisment -
warta lentera beautiful day

PROFILE

Most Popular